Contoh Sasaran Mutu Isotope
• Imroatush shoolikhah 2016-09-01 Full Text Available ABSTRAK Status pencemaran dan beban daya tampung Sungai Code yang besar menunjukkan besarnya bahan pencemar yang masuk ke sungai, selain itu Sungai Code juga merupakan salah satu sungai yang terkena dampak aliran lahar din-gin Erupsi Gunungapi Merapi tahun 2010. Erupsi meningkatkan input sedimen dan debit air Sungai Code, serta men-gubah substrat dasar perairan. Tujuan penelitian ini: (1 Menganalisis kualitas air Sungai Code secara fisik dan kimia; (2. Membandingkan kualitas air Sungai Code pasca erupsi Merapi 2010 berdasarkan paramater pH, sulfida, dan besi total, dengan kondisi sebelum erupsi; (3. Menganalisis kondisi makrozoobentos pasca erupsi Gunungapi Merapi 2010, serta menganalisis pengaruh kualitas air sungai terhadap makrozoobentos; dan (4. Menganalisis kerugian ekonomi dan mengetahui persepsi terhadap sungai dari sebagian masyarakat yang memanfaatkan air sungai untuk irigasi pertanian dan perikanan keramba.Pengumpulan data dengan metode survei.
0.6 2017-09-27 monthly 0.6 2017-09-27 monthly 0.6 2017-09-27.
Lokasi pengambilan sampel ditentukan secara pur-posive sampling yang mewakili kawasan bagian tengah Sungai Code (sebelum kota dan tengah kota, dan bagian hilir Sungai Code kawasan (setelah kota, meliputi setengah panjang Sungai Code. Sampel air dianalisis secara fisika kimia di Laboratorium. Sampel makrozoobentos diidentifikasi kemudian dianalisis dengan pendekatan kemelimpahan, dom-inansi, dan keragaman, serta regresi.
Hasil wawancara untuk menilai persepsi masyarakat dan kerugian ekonomi akibat banjir lahar dingin dianalisis dengan crosstab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter DO, BOD, COD, dan ni-trat, tidak memenuhi baku mutu air kelas I di beberapa lokasi. Adapun kekeruhan, fosfat, dan sulfida, hampir di seluruh lokasi tidak memenuhi baku mutu. Menurunnya kualitas DO, BOD, COD, nitrat, dan fosfat disebabkan oleh limbah yang masuk ke sungai, sedangkan menurunnya kualitas sulfida dan kekeruhan, selain dari limbah juga disebabkan oleh erupsi Merapi. Makrozoobentos yang ditemukan di • Tuti Nuraini 2013-07-01 Full Text Available Cakupan pemberian air susu ibu (ASI eksklusif di Kota Pagar Alam, tahun 2011 sekitar 43% tergolong rendah.
Sebaliknya, pemberian susu formula meningkat tiga kali lipat dari 10,3% menjadi 32,5%. Iklan susu formula telah menyentuh bidan swasta dan puskesmas melalui pendekatan produsen susu formula dan pemberian susu formula secara gratis kepada ibu menyusui. Penelitian yang bertujuan mengetahui determinan kegagalan praktik pemberiaan ASI eksklusif di Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan ini menggunakan desain studi unmatching kasus kontrol. Populasi adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi berusia 7 _ 12 bulan. Penarikan sampel dilakukan dengan metode proportional random sampling. Variabel terikat praktik adalah pemberian ASI eksklusif, variabel bebas adalah pemberian sampel susu formula. Ibu yang mendapat sampel susu formula dan yang tidak mendapat dukungan tenaga kesehatan berisiko 3,67 dan 4,2 kali lebih besar untuk tidak memberikan ASI eksklusif.
The coverage of exclusive breastfeeding in the City of Pagar Alam in 2011 was by 43%. Advertising of infant formula has reached privately practicing midwives or health centers. The approach from infant formula manufacturers to midwives in health centers is by providing free milk formula to nursing mothers to be distributed under the pretext of promotion. The objective of this study is to analyze the determinants of exclusive breastfeeding practice failures in the City of Pagar Alam of South Sumatra Province. The population study with an unmatched case-control design was conducted in the City of Pagar Alam.
The population was all breastfeeding mothers who had babies in the city of Pagar Alam of South Sumatra Province. The research subjects are breastfeeding mothers who had babies aged 7 - 12 months who selected with proportional random sampling method. The variables of the study included the dependent variable, i.e, the practice of exclusive breastfeeding, the independent variable, i.e, promotion of • Darmakusuma Darmanto 2016-10-01 Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran spasial salinitas air sungai di Kabupaten Demak dengan melakukan pengukuran salinitas di lapangan menggunakan Electric Conductivity (EC meter.
Intrusi air laut yang dianalisis dalam penelitian ini terbatas hanya pada penyusupan air laut melalui sungai. Penelitian dilakukan dengan pengukuran daya hantar listrik (DHL di sepanjang sungai denganjarak setiap 500 meter, dimulai dari muara sungai untuk di Sungai Demangan dan 1.000 meter untuk Sungai Tuntang Lama.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intrusi melalui sungai di Pesisir Demak berpengaruh besar pada kualitas air sungai. Kualitas air sungai yang menjadi payau sampai dengan asin pada jarak >4 km di Sungai Demangan dan >7 km di Sungai Tuntang Lama. ABSTRACT This study is aimed to determine the spatial distribution oj river water salinity in Demak by measuring electrical conductivity in thefield using EC meter. Seawater intrusion analyzed in this study is limited to intrusion through the river. The study is conducted by measuring the electrical conductivity along the river with a distance oj 500 meters every. The measurements began 500 meterfrom the mouth oj the river at the River Demangan, and 1000 meter on the River Tuntang Lama. The result shows that the intrusion through the river in the coastal Demak has a big impact on the quality oj river water.
Brackish to brine water quality isfound up to a distance oj 4 kilometers on the river Demangan, and 7 kilometers long on the River Tuntang. • IN SUWIRTA 2015-06-01 Full Text Available Sungai Mumbul is one of the potential water resources to be an alternative to meet the need for clean water in particular urban communities in Singaraja (Buleleng including Banjar Jawa and Kampung Anyar, but its existence need protection from activities in their environment. The objectives of this re.search are: (1 to determine the physical, chemistry, and microbiology of water quality, (2 to determine 1he pollutant load in the sea/ocean, and (3 to determine the activity of people which decrease wate: quality of Sungai Mumbul. The sampling method was purposipe sampling in which the samples were, taken at 5 point.:; Q 0 (source of water, Q1 -out (Kaltag water with a sampling frequency of once a day every two weeks for one month, On Qout, samples were taken 3 times: in the morning, afternoon and evening. Sampel were analys in laboratory.
The results were compared with Bali Governor Regulation No. 8 of 2007 and water quality status of water quality refers to the the Environment Decree No 115 of 2003.
Load of pollutants COD rrnc1. BOD s (laboratory measurements. Activities of communities obtained from observations by identifying the number of facilities. The results showed that, in general, water quality parameters of Sungai Mumbul such as temperature, TDS, pH, Sulfate, ammonia, and nitrates were still below the threshold quality standards, while the parameters of COD, BOD5, nitrites, sulfides, oils grease, faecal coliform and total coliform exceeded the quality standard, with quality status categories were polluted, and the total value/score was -30. The use of the residential waste disposal fasilities allowing a lower water quality of Sungai Mumbul the primary channel of 172 units (13:26%, the secondary channel of 426 units (32.85%, tertiary of 396 units (30.53%, and the internal channel of 303 units (23.36%. Load pollutants that lead to the beach/ sea of Kampung Anyar for BOD 5 indicator was 434,12 kg/day, and COD load of 1,033 kg/day.
Heriamariaty 2012-02-01 Full Text Available The absence of Public Mining Area and continued use of mercury is responsible for the illegal gold mining and water pollution in Kahayan river. Efforts must be made to avoid and overcome environmental impact by strengthening coordination in central and regional level; empowering local community; and imposing sanction as law enforcement method. Belum adanya Wilayah Pertambangan Rakyat serta penggunaan merkuri mendorong terjadinya penambangan emas tanpa izin dan pencemaran air di Sungai Kahayan. Untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran ini diperlukan koordinasi di tingkat pusat dan daerah; penyuluhan dan pendekatan di bidang sosial, ekonomi, budaya, hukum, dan teknologi; serta penegakan hukum secara tegas melalui penerapan sanksi. • Dinisa Hanifa 2016-10-01 Full Text Available Telah dilakukan penelitian untuk mencari lapisan akuifer air tanah di Desa Sungai Jati sebagai dasar dalam perencanaan dalam pembuatan sumur bor. Salah satu cara untuk mengetahui potensi keberadaan air tanah adalah melakukan pengukuran geolistrik dengan konfigurasi schlumberger.
Hasil penelitian geolistrik konfigurasi schlumberger menunjukkan struktur lapisan batuan di Desa Sungai Jati pada titik pengukuran GL1, GL2, GL3, GL4, GL5 dan GL6 terdiri dari lapisan lapuk, batu pasir, lanau, lempung, dan lempung gampingan karena Sungai Jati termasuk kedalam formasi Keramaian (Kak. Sebaran akuifer air tanah tersebar pada lapisan batu pasir dengan kedalaman akuifer air tanahnya bervariasi. Hasil interpretasi diketahui tebal lapisan berkisar antara 2 – 11 meter dengan kedalaman sekitar 6 – 40 meter dengan nilai resistivitas 100 – 450 Ωm. Secara keseluruhan semakin ke bawah jenis batuanya semakin padat, lapisan ini kurang bersifat sebagai lapisan pembawa air (akuifer. Lapisan air tanah yang berpotensi untuk pembuatan sumur bor dengan kualitas dan kuantitas yang cukup baik terdapat lapisan impermeable pada bagian atas dan bawah sedangkan pada Desa Sungai Jati merupakan akuifer bebas dimana lapisan impermeable hanya terdapat pada lapisan di bawah lapisan akuifer.
Kata kunci: geolistrik, konfigurasi schlumberger, akuifer • Adia Cahya Purnama 2013-09-01 Full Text Available Pemanfaatan sumber energi air terutama digunakan sebagai penyedia energi listrik melalui pembangkit listrik tenaga air maupun mikrohidro. Salah satu permasalahan adalah bagaimana memanfaatkan potensi energi aliran air yang relatif kecil. Maka dari itu guna memanfaatkan dan meningkatkan potensi energi aliran air yang relatif kecil diperlukan penelitian. Pemanfaatan energi air pada penelitian ini adalah pemanfaatan energi kinetik aliran air. Energi mekanik yang merupakan transformasi dari energi kinetik aliran air dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin atau kincir.
Turbin poros vertikal tipe Savonius ini cocok digunakan untuk memanfaatkan energi aliran air yang relatif kecil. Penelitian dengan judul “Rancang Bangun Turbin Air Sungai Poros Vertikal Tipe Savonius dengan Menggunakan Pemandu Araha Aliran” dilakukan dengan metode eksperimen, dimana hasil dari rancang bangun turbin akan dilakukan pengujian dan pengambilan data. Data pengujian yang diperoleh berdasarkan dari pengaruh variasi kecepatan aliran 0,30; 0,57; 0,85 dan 1,08 (m/detik serta pengaruh dari pemandu arah aliran. Performansi diperoleh dari hasil pengujian dan pengukuran.
Diperoleh Cp maksimum 0,13 pada TSR 1,53. Kecepatan putar turbin maksimum diperoleh sebesar 162 RPM dan daya keluaran maksimum generator sebesar 2,31 Watt. Penggunaan pemandu arah aliran dapat meningkatkan performansi turbin Savonius diperoleh efisiensi mekanis turbin rata-rata 90,40% dan efisiensi elektris generator rata-rata 90,20%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan kecepatan aliran air yang sangat rendah turbin tipe Savonius dapat membangkitkan energi listrik. • Ira Puspita 2016-07-01 Full Text Available ABSTRAK Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Tarakan menyatakan bahwa kualitas air Sungai Karang Anyar Kota Tarakan yaitu parameter COD, amoniak dan TSS tahun 2010-2013 melebihi baku mutu. Penurunan kualitas air tersebut disebabkan oleh perilaku masyarakat yang bermukim di kawasan bantaran sungai. Pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan gabungan metode kualitatif dan kuantitatif.
Metode kuantitatif antara lain digunakan untuk teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan menghitung status mutu air Sungai Karang Anyar menggunakan metode Indeks Pencemaran. Metode kualitatif antara lain digunakan untuk observasi, wawancara mendalam kepada swasta dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian yaitu perilaku masyarakat yang membuang air limbah domestik langsung ke sungai mempengaruhi parameter COD melebihi baku mutu karena air limbah yang dibuang terdapat busa sabun berasal dari buangan air cucian. Air limbah domestik yang dibuang langsung ke sungai berasal dari sisa memasak sehingga diduga menyebabkan amoniak juga melebihi baku mutu. Perilaku masyarakat yang tidak mengolah kotoran ayam dapat mempengaruhi parameter amoniak melebihi baku mutu karena kotoran ayam membusuk dan mengalir ke sungai. Perilaku masyarakat yang mengambil tanah dari bukit/gunung tidak mempengaruhi parameter TSS karena dipengaruhi mengambil tanah dari bukit/gunung dilakukan pada curah hujan menurun/kemarau. Perilaku masyarakat yang menambang pasir di sungai mempengaruhi parameter amoniak melebihi baku mutu karena air limbah domestik yang organik dan kotoran ayam membusuk yang telah tertimbun lama di dasar sungai akan terangkat.
Perilaku masyarakat yang menambang pasir di sungai tidak mempengaruhi parameter TSS karena kegiatan menambang pasir tidak dilakukan setiap hari dan bergantung pada curah hujan. Sebagai kesimpulan adalah tidak semua perilaku masyarakat yang bermukim dan berkegiatan di kawasan bantaran sungai mengakibatkan penurunan kualitas air sungai.
ABSTRACT • Teguh Marhendi 2014-04-01 Full Text Available Kondisi Sungai Batanghari saat ini telah banyak mengalami deformasi morfologi sungai akibat banyaknya praktek galian C dan penambangan ilagal di sepanjang tubuh sungai. Deformasi morfologi Sungai Batanghari diprediksi dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh sungai Batanghari dan mengakibatkan penurunan potensi sumber daya air. Penelitian ini bertujuan untk mengetahui perubahan morfologi Sungai Batanghari akibat kegiatan penambangan emas ilegal disepanjang sungai dan anak-anak sungainya. Pendekatan penelitian ini menggunakan model “stratified purpose sampling“ melalui teknik penginderaan jauh dengan wahana citra satelit Landsat-7 ETM. Berdasarkan hasil analisis, Sungai Batanghari mengalami perubahan fisik baik menyangkut badan sungai, lingkungan sungai maupun kualitas air.
Perubahan badan sungai terkait kegiatan penambangan tanpa Ijin (PETI terjadi di beberapa lokasi baik pada sungai utama maupun pada anak-anak sungai Batanghari seperti di Dharmasyraya, Bungo, Batanghari dan Solok Selatan. • Kamaluddin Kasim 2015-12-01 Full Text Available Beberapa penelitian menyebutkan bahwa fluktuasi tinggi muka air (TMA dapat mempengaruhi hasil tangkapan ikan di perairan sungai dan rawa namun tidak terhadap semua jenis ikan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hasil tangkapan jenis ikan sungai dan rawa sungai Mahakam yang mendapat pengaruh fluktuasi TMA dan jenis ikan yang tidak mendapatkan pengaruh langsung oleh fluktuasi TMA. Data mengenai hasil tangkapan ikan yang berasal dari alat tangkap pancing dan jaring diperoleh melalui enumerator di Tempat Pendaratan Ikan (TPI Selili Kota Samarinda pada periode 2007-2012, sedangkan nilai rata-rata Tinggi Muka Air (TMA DAS Mahakam secara bulanan diperlukan sebagai salah satu faktor yang diduga berpengaruh terhadap hasil tangkapan beberapa jenis ikan sungai dan rawa. Data dianalisis dengan metode regresi linear sederhana dan penentuan perbedaan hasil tangkapan pada musim hujan, peralihan dan kemarau dilakukan dengan Analysis of Variance (ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah hasil tangkapan ikan berkorelasi kuat (r=0,7 terhadap Tinggi Muka air (TMA dengan arah hubungan negatif atau berkebalikan, yakni semakin tinggi nilai TMA maka hasil tangkapan semakin rendah. Jenis ikan sungai dan rawa seperti patin, nila, sepat siam (Trichogaster pectoralis, lais dan betok (Anabas testudineus merupakan jenis ikan yang hasil tangkapannya dipengaruhi secara signifikan (P0,05 oleh fluktuasi TMA.
Some studies have showed that water level fluctuation may have a significant correlation to the catch of several commercial fish target in inland fishery and does not influence directly the cath of some commercial fish. This study aimed to determine which species are directly influenced and such species not inluenced by water level fluctuation for its catches. Catch data obtained from hand line and gill net are recorded by enumerators at Fish Landing Sites of Selili, Samarinda during the period of 2007-2012, while the data of surface water • Aris Sutardi 2017-04-01 Full Text Available Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sleman telah menempatkan banyak tekanan pada sumber daya air.
Perkembangan ini berkembang pesat ke daerah pedesaan termasuk Ngaglik, Ngemplak dan Kalasan Kecamatan. Oleh karena itu, studi tentang kualitas air di daerah ini penting. Daerah antara Sungai Kuning dan Sungai Tepus merupakan daerah yang ideal untuk melakukan penelitian ini saerah ini meliputi 3 kecamatan yaitu: Ngaglik, Ngemplak dan Kalasan. Dalam penelitian ini, parameter untuk menilai kualitas air terbatas pada 4 parameter: Nitrat, Nitrit, Amoniak dan Fosfat. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015, pengambilan sampel purposive dipilih untuk mengumpulkan besar sampel air tanah. Penggunaan lahan dan kegiatan lain yang dianggap dapat menyebabkan polusi air seperti pertanian, catel, dan limbah domestik.
Sampel dianalisis di laboratorium untuk menentukan konsentrasi Nitrat, Nitrit, amoniak dan fosfat. Secara total, 23 sampel dikumpulkan. Selama kerja lapangan, tabel air diukur untuk menghasilkan peta flownet. Peta flownet ini akan digunakan untuk menganalisis potensi pencemaran air tanah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Nitrat, Nitrit, amoniak, dan fosfat yang bervariasi. Kontaminasi Nitrat dan Nitrit dalam air tanah masih di bawah standar sebesar 10 mg / L untuk Nitrat dan 0,06 mg / L untuk Nitrit sementara amoniak dan fosfat berada di atas standar sebesar 0,02 mg / L untuk amoniak dan 0,2 mg / L untuk fosfat. Tingginya jumlah amoniak ini disebabkan oleh kegiatan peternakan ayam sementara fosfat disebabkan oleh penggunaan pemupukan fosfat di daerah pertanian padi.
Distribusi kualitas air tanah di daerah itu bervariasi berdasarkan penggunaan lahan, kegiatan orang dan aliran air tanah. Air tanah potensial pencemaran dilakukan berdasarkan aliran air tanah. Hasilnya menunjukkan bahwa daerah atas (utara memiliki konsentrasi yang lebih rendah dari Nitrat, Nitrit, amoniak dan fosfat.
Daerah pertengahan, di mana sebagian besar peternakan ayam dan • Budi I. Setiawan 2007-09-01 Full Text Available Makalah ini menyajikan perbaikan metode pengukuran debit sungai menggunakan fungsi cubic spline interpolation. Fungi ini digunakan untuk menggambarkan profil sungai secara kontinyu yang terbentuk atas hasil pengukuran jarak dan kedalaman sungai. Dengan metoda baru ini, luas dan perimeter sungai lebih mudah, cepat dan tepat dihitung. Demikian pula, fungsi kebalikannnya (inverse function tersedia menggunakan metode. Newton-Raphson sehingga memudahkan dalam perhitungan luas dan perimeter bila tinggi air sungai diketahui. Metode baru ini dapat langsung menghitung debit sungaimenggunakan formula Manning, dan menghasilkan kurva debit (rating curve.
Dalam makalah ini dikemukaan satu canton pengukuran debit sungai Rudeng Aceh. Sungai ini mempunyai lebar sekitar 120 m dan kedalaman 7 m, dan pada saat pengukuran mempunyai debit 41.3 m3/s, serta kurva debitnya mengikuti formula: Q= 0.1649 x H 2.884, dimana Q debit (m3/s dan H tinggi air dari dasar sungai (m. • Ismiyati Ismiyati 2016-12-01 Full Text Available Perkembangan pariwisata di kota Semarang ditandai dengan tersedianya fasilitas shuttle bus gratis. Rute shuttle bus tersebut melewati rute Kuliner Pekunden, Pusat oleh-oleh Pandanaran, Gedung Lawang Sewu dan Daerah Kota Lama Semarang.Sejak tahun 2012, wisata di tepi Sungai Kanal Banjir Barat mulai dikembangkan pemerintah Kota Semarang.
Namun, sampai saat ini Kanal Banjir Barat hanya difungsikan sebagai sungai pengendali banjir, sehingga fungsi pariwisatanya belum optimal seperti objek wisata lain di Kota Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan transportasi wisata air, khususnya di Kanal Banjir Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan kuesioner dan observasi lapangan.
Metode kuantitatif penentuan alur pelayaran menggunakan analisis hidrologi dan simulasi hidrolika sungai dengan program HEC-RAS. Penelitian ini merekomendasikan bahwa lokasi pengembangan transportasi untuk wisata air di Kanal Banjir Barat akan efektif jika berada diantara Bendung Simongan hingga muara Kanal Banjir Barat. Tipe angkutan wisata yang ideal adalah menggunakan 2 kapal speedboat terbuka dengan dimensi panjang 8 m, lebar 2,2 m, dan draft 0,4 m.
Biaya Operasional Kapal per tahun untuk 8 trip per hari dan biaya pengelolaannya adalah sebesar Rp 901,2 juta dengan estimasi tarif per orang sebesar untuk Rp 17.070,- per trip. [Title: River Transportation Development of Semarang City for Water Tourism: A Case Study West Flood Canal] Tourism development of Semarang city is identified by the facilities of free shuttle bus. The shuttle bus service passes through Pekunden culinary route, a central souvenir of Pandanaran, Lawang Sewu and Old City of Semarang. Since 2012, local government has developed riverside tourism object of the West Flood Canal Semarang. However, until then the West Flood Canal only was functioned as flood control. Thus, the tourism function is not optimum as other tourism attractions in Semarang city.
This research aims • Erni Dian Fisesa 2014-04-01 Full Text Available Penelitian ini bertujuan menilai kondisi perairan dan komunitas makrozoobentos di Sungai Belumai, Sumatera Utara. Penelitian dilakukan pada Bulan Maret sampai Mei 2013 di empat 4 stasiun, pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval sebulan sekali. Parameter yang diukur adalah suhu air, kecepatan arus, lebar sungai, kedalaman, kekeruhan, pH, DO, COD, TOM, dan Makrozoobentos.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sungai Belumai memiliki tingkat kekeruhan yang tinggi yaitu 163,57 – 242,6 NTU dan nilai COD telah melewati ambang batas baku mutu kelas 1, yang diperuntukkan untuk baku mutu air minum. Makrozoobentos yang mendominasi yaitu dari kelas Oligochaeta sebesar 79%. Analisis Agglomerative Hierarchical Clustering (AHC, menghasilkan 2 kelompok dendogram, yaitu kelompok A (Stasiun 1 memiliki kondisi perairan yang cukup baik ditandai dengan keberadaan organisme yang bersifat fakultatif yaitu dari kelas Gastropoda sedangkan kelompok B (Stasiun 2,3, dan 4 telah tercemar ditandai dengan keberadaan organisme dari kelas Oligochaeta yang jumlahnya mendominasi.
Oligochaeta merupakan organisme yang memiliki sifat toleran terhadap bahan pencemar dan menjadi indikasi adanya pencemaran. Prabowo 2016-11-01 Full Text Available Kadmium merupakan bahan beracun yang menyebabkan keracunan kronik pada manusia, maka tingkat maksimun yang diperbolehkan di perairan adalah 0,01 mg/L (PP No 82 Th 2001 Tentang Kualitas Air. Penelitian ini bertujuan (1 mengidentifikasi gambaran umum kualitas air Sungai Kaligarang, (2 Mengidentifikasi konsentrasi logam berat Kadmium (Cd di Sungai Kaligarang, serta (3 mengidentifikasi akumulasi logam berat Cd pada ikan wader merah (Puntius bramoides C.V yang hidup di Sungai Kaligarang. Penelitian ini merupakan penelitian observasi eksploratif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan kandungan logam berat Cd pada air dan ikan wader merah di Sungai Kaligarang. Penentuan lokasi pengambilan sampel secara purposif sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter lingkungan berupa Suhu, pH, BOD, DO di Sungai Kaligarang tidak melebihi baku mutu berdasarkan mutu air penggolongan kelas I. Parameter logam berat Cd dalam air tidak melebihi aturan yang ditetapkan PP Nomor 82 Th 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Kadar logam berat yang terkandung pada ikan wader merah masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan baik dari FDR New Zealand, FAO, Serta SNI. 7387.2009, Tentang Batas Maksimum Cemaran logam Berat Dalam Pangan.Cadmium is a toxic substance that causes chronic poisoning in humans and the maximum permissible level in the water is 0.01 mg / L.
(Th Government Regulation No. 82 of 2001 on water quality. This study aimes to (1 identify general description of Kaligarang water quality, (2 heavy metalconcentrations of Cadmium (Cd in Kaligarang river and (3 identifying Cd accumulation of heavy metal in red Wader fish. This research is an observational exploration with a quantitative approach that aims to describe the level of heavy metal Cd in water and wader in Kaligarang. The location is determined by sampling study with purposive sampling.
The result shows that the environmental parameters • Candra Virgiawan 2015-07-01 Full Text Available Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan suatu peristiwa dan kejadian yang terjadi, penelitian kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan angka-angka data analisis mengunakan statistik. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 Juli-16 Agustus 2014 pagi hari dengan metode jelajah (visual day flying. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap populasi yang diselidiki. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sepuluh jenis spesies capung (Odonata, delapan jenis termasuk dalam sub ordo Anisoptera, Famili Libellulidae yaitu Diplacodes trivalis, Neurothemis ramburii, Orthetrum glaucum, Orthetrum pruinosum, Orthetrum sabina, Pantela flavescens, Trithemis festiva, Zyxomma obtusum, dan dua jenis termasuk dalam subordo Zygoptera, Famili Chlorocyphidae yaitu.
Libellago lineate dan famili Coenagrionidae yaitu Ischnura sinegalensis. Odonata yang memiliki indeks nilai penting tertinggi yaitu 1.80% dari famili Libelludae, Genus Orthetrum, dan jenis Orthetrum Sabina. Nilai keanekaragaman tertinggi terdapat pada lokasi A yaitu 1.62. Nilai indeks kemerataan disemua lokasi mendekati 1 menunjukkan bahwa kondisi habitat pada semua stasiun penelitian adalah heterogen.
Berdasarkan hasil analisis korelasi terdapat beberapa faktor abiotik yang memiliki korelasi yang kuat dengan jumlah jenis capung yang di temukan, faktor abiotik tersebut diantaranya adalah intensitas cahaya, DO, dan BOD. Hasil analisis FBI (Famili Biotik Indeks diperoleh nilai 7,00, hal ini menunjukan bahwa kualitas air sungai Brantas Batu-Malang tergolong dalam kategori buruk dengan tingkat pencemaran terpolusi sangat banyak. • Darmakusuma Darmanto 2011-07-01 Full Text Available ABSTRAK Penelitian ini merupakan sebagian dari hasil studi Program Doktor (S3 pada lokasi penelitian di Kali Boyong, Kali Kuning dan Kali Gendol yang merupakan sungai yang secara periodik merupakan jalur limpahan material sedimen yang berasal dari aktivitas Gunungapi Merapi.
Sehingga muncul permasalahan: (a dampak erupsi terhadap fungsi alur sungai sebagai tempat menyimpan, mengalirkan dan memanfaatkan air pada wilayah yang padat penduduk dan (b pemanfaatan alur sungai untuk kegiatan penambangan sirtu dan pertanian, sehingga perlu dikembangkan model pengelolaan lingkungan alur yang dapat meminimalkan dampak yang terjadi, sehingga fungsi alur sungai tetap optimal. Metodologi yang digunakan adalah metoda survei dengan cara melakukan pengamatan lingkungan dan pengukuran profil penampang sungai, pengambilan sampel material sedimen yang kemudian dianalisis di laboratorium mengenai diameter butir, berat jenis dan warna, wawancara kepada masyarakat penambang di sekitar wilayah penelitian pada setiap penggal sungai, pengambilan gambar dengan menggunakan foto-digital dan pengumpulan data sekunder. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis secara deskriptif pada setiap sungai dan antar sungai dengan pendekatan ekologis dan spasial. • Dewi Parawita 2009-10-01 Full Text Available Laut merupakan tempat bermuaranya semua sungai, baik sungai kecil maupun sungai besar.
Pembuangan lumpur lapindo ke laut yang di alirkan melalui muara sungai Porong mengandung logam berat, salah satunya yaitu timbal. Konsentrasi timbal yang melebihi baku mutu akan berpengaruh pada efek negatif biota. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui konsentrasi timbal di muara sungai Porong. Metode yang digunakan adalah observasi, pengambila sampel dilakukan tiga kali tiap minggu pada waktu pagi hari. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa kondisi fisika kimia perairan antara lain: konsentrasi timbal di muara sungai Porong berada jauh di ambang batas dengan nilai konsentrasi timbal yaitu berkisar antara 0-0,490 mg/l, pH berkisar antara 7,6-7,7, suhu berkisar antara 30-32 0C, salinitas berkisar antara 11,3-12,3 ‰, DO berkisar antara 4,7-5,3 mg/l, dan TSS berkisar antara 482,6-926,6 mg/l. Kata Kunci: Konsentrasi, Timbal (Pb, Muara.
HEAVY METAL CONCENTRATION ANALYSIS OF LEAD (Pb IN PORONG RIVER DELTALapindo mud disposed into the sea which is piped through Porong river estuary contain heavy metals, one of which is lead. Lead concentrations that exceeded the quality standard will have the negative effects to biota. The aim of the study was to determine the concentration of lead in the Porong river estuary. The method used is observation, the samples was taken three times per week in the morning. Results of this research showed that the physical condition of the water chemistry, among others: the concentration of lead in the Porong river estuary was above the threshold value of lead concentrations ranging from 0 to 0.490 mg / l, pH ranging from 7.6 to 7.7, the temperature ranging from 30-32 oC, salinity ranged from 11.3 to 12.3 ‰, DO ranged from 4.7 to 5.3 mg / l and TSS ranged from 482.6 to 926.6 mg / l.Keywords: Heavy metals, Concentration, Lead (Pb, Delta • Sefrita Tri Utami 2014-01-01 Full Text Available ABSTRACTLeptospirosis is a zoonotic disease, which is caused by leptospira.
Leptospirosis cases often show no specificclinical symptoms and is difficult to diagnose without testing samples in the laboratory. Testing using PCR(Polymerase Chain Reaction is considered more accurate than the other methods. Components required in theexamination Leptospira bacteria in human blood samples using PCR method is DNA template, DNA polymeraseenzyme, forward primer (PU1 and SU1 and reverse primer (Lep R1, nuclease free water, Mg 2 +, and dNTPs.Examination of Leptospira bacteria in human blood samples include sampling, DNA isolation, examination byPCR, and electrophoresis running.Key words: leptospirosis, Leptospira, PCR methodsABSTRAKLeptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Kasus leptospirosis seringtidak menunjukkan gejala klinis yang spesifik dan sulit didiagnosis tanpa pengujian sampel di laboratorium.Pengujian dengan menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction dinilai lebih akurat dibandingkandengan metode yang lain. Komponen-komponen yang dibutuhkan dalam pemeriksaan bakteri Leptospira padasampel darah manusia menggunakan metode PCR adalah DNA template, enzim polymerase, Primer PU 1 danPrimer SU 1, Primer Lep R1, air, Mg2+, dan dNTP.
Pemeriksaan bakteri Leptospira pada sampel darah manusiameliputi pengambilan sampel, isolasi DNA, pemeriksaan dengan metode PCR, dan running elektroforesis.Kata kunci: leptospirosis, Leptospira, metode PCR • Muhammad Arsyad 2014-05-01 Full Text Available ABSTRAK Kawasan Karst Maros mempunyai tata air yang kondusif, baik yang berada di bawah gua maupun yang muncul sebagai sungai permukaan, seperti DAS Bantimurung. DAS Bantimurung bahagian hulunya dipergunakan sebagai tempat pariwisata, air irigasi bagi pertanian dan air baku PDAM Kabupaten Maros. Untuk itu, perlu dilakukan valuasi ekonomi terhadap sumberdaya air tersebut, berupa nilai total ekonomi. Besarnya debit air yang terdapat di Kawasan Karst Maros selama 20 tahun (1990-2010 cenderung berada pada angka 7,00 m3/s, dengan debit air terendah terjadi bulan September, sekitar 1,00 m3/s dan tertinggi pada bulan Januari mencapai 20 m3/s. Perhitungan nilai guna langsung (direct use value sebesar Rp.385.479.052.214, nilai guna tidak langsung (indirect use value sebesar Rp.13.251.588.000, dan nilai bukan guna (non use value sebesar Rp.20.016.148.000, sehingga nilai ekonomi total (Total Economic Value, TEV dari setiap tahunnya sebesar Rp.418.746.788.214.
Untuk keberlanjutan pemanfaatan air sungai bawah tanah Kawasan Karst Maros diperoleh kebutuhan air seluruh irigasi pertanian di Kabupaten Maros adalah 5,32 m3/s dan PDAM sebesar 2.037.943 m3 setiap tahun. Sedangkan air yang tersedia di Kawasan Karst Maros adalah 220,8 juta m3 setiap tahun, sehingga masih ada surplus air sebesar 15,10 juta m3 setiap tahun. ABSTRACT The karst region of Maros has water system that is conducive both under the cave and emerge as the river surface, such as watershed Bantimurung.
The upstream of DAS Bantimurung is used as a place of tourism, agriculture and irrigation for raw water in Maros PDAM. To that end, economic valuation needed to be done to water resource, in the form of total economic value. The amount of discharge water contained in Maros Karst area for 20 years (1990-2010 tended stands at 7,00 m3/s, with the lowest water discharge occurred in September, approximately 1,00 m3/s and the highest in January at 20 m3/s. Direct use value amounted to Rp 385 • Mohd Shah, M. R.; Zahari, N. Md; Sidek, L.
M.; Basri, H.; Noor, M. Md; Husni, M. Mohammad; Jajarmizadeh, Milad; Roseli, ZA; Mohd. 2016-03-01 The purpose of this project is to carry out assessment on the effectiveness and performance of Gross Pollutant Traps (GPTs) stormwater quality control in the urban areas. The study aims to provide a management and planning tool for effective management of the gross pollutants in the urban areas specifically in River of Life (ROL) project. ROL project is a Malaysian Government initiative under the Economic Transformation Program. One of the program in the greater Klang Valley is to transform Klang River into a vibrant and livable waterfront by the year 2020.
The main river in ROL catchment is Sungai Klang (upper catchment), with main tributaries Sungai Gombak, Sungai Batu, Sungai Jinjang, Sungai Keroh, Sungai Bunus, Sungai Ampang and Sungai Kerayong. This paper objective is to study the gross pollutant wet load at Sungai Kerayong 1 and Sungai Kerayong 2 which is located at the downstream location of the ROL project. The result shows that Sungai Kerayong 2 produced higher gross pollutant wet load (8025.33 kg/ha/yr) than Sungai Kerayong 1 (4695.12 kg/ha/yr). This could be due to high contributions amounts of gross pollutant traps from residential area, the degree of develop area, and also the location of the river itself related to climate and rainfall.
• Nunuk Dian Pranata 2016-12-01 Full Text Available This study was conducted in Sangkir river branch of Rokan Kiri river Sangkir village, Rokan Hulu district, Riau Province from May of July 2016. The aim of this study was to inventory the fish species in Sangkir river branch of Rokan Kiri River with direct observation (survey. Five sampling locations were determined purposely based on the environmental condition that could be represented by the river condition. A total of 288 individuals of fish belonging to 3 orders, 7 families, 13 genera and 16 species were recorded in this study, namely Barbodes balleroides, Barbodes gonionotus, Barbichthys leavis, Channa striata, Cyclocheilichthys apogon, Labiobarbus fasciatus, Mystus nigriceps, Ompok eugeneiatus, Osteochilus hasseltii, Osteochilus mycrocephalus, Pangio semicincta, Pristolepis grooti, Thynnichthys polylepis, Trichogaster leerii, Trichogaster trichopterus and Trichopsis vittata. Cyprinidae was the most abundance fish in this study. Penelitian ini telah dilaksanakan di sungai Sangkir, anak sungai Rokan Kiri, desa Sangkir, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau pada bulan Mei sampai Juli 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan di sungai Sangkir anak Sungai Rokan Kiri dengan metode pengamatan langsung (survei dengan penetapan stasiun pengambilan sampel secara purposive sampling. Penetapan stasiun berdasarkan kondisi lingkungan yang terdiri dari 5 stasiun penelitian. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 288 individu ikan yang terdiri dari 3 ordo, 7 famili 13 genus dan 16 spesies.
Spesies yang didapatkan yaitu Barbodes balleroides, Barbodes gonionotus, Barbichthys leavis, Channa striata, Cyclocheilichthys apogon, Labiobarbus fasciatus, Mystus nigriceps, Ompok eugeneiatus, Osteochilus hasseltii, Osteochilus mycrocephalus, Pangio semicincta, Pristolepis grooti, Thynnichthys polylepis Trichogaster leerii, Trichogaster trichopterus dan Trichopsis vittata. Cyprinidae merupakan kelompok ikan yang paling banyak dalam penelitian ini. 2014-09-01 social security is to improve safety in these villages with mutual respect, tolerance and collaboration, because the villagers' Air Bangis already feel safe. In Nagari Air Bangis rarely finds conflicts between fishermen here, even if there was only a small problem, which can be directly solved maslaah. Usually the elderly fisherman to keep track of security among citizens just always maintain good relations between people, mutual help for anyone who needs and mutually saluted each other. Not distinguish economic status or the status of their fishermen. The main problem in this village is still the economic problems of society, because there are many people here who are in the poverty level.
• Husnah Husnah 2012-11-01 Full Text Available Karakteristik sumberdaya ikan merupakan komponen yang diperlukan dalam pengelolaan sumberdaya ikan karena komponen tersebut akan menentukan alokasi pemanfaatan sumberdaya ikan dan jumlah tangkapan yang diperbolehkan di wilayah pengelolaan perikanan di laut maupun perairan umum. Informasi karakteristik sumberdaya ikan dan pengelolaan sungai yang bermuara ke pantai barat sumatera seperti Sungai Manna dan Semangka sangat terbatas. Informasi masyarakat mengindikasikan telah terjadi penurunan hasil tangkapan ikan. Tulisan ini memaparkan karakteristik dan pengelolaan sumberdaya ikan di Sungai Mana dan Semangka yang merupakan hasil kegiatan penelitian pada tahun 2011. Sungai Manna dan Semangka dicirikan dengan keragaman jenis habitat, jenis ikan yang relatif rendah dan sifat kegiatan perikanan yang sambilan, namun pada umumnya memiliki ikan ekonomis penting seperti ikan Semah (Tor sp dan Sidat (Anguilla sp. Selain pembukaan lahan di bagian hulu, tekanan terhadap kedua populasi ikan tersebut lebih banyak disebabkan oleh kegiatan perikanan yang tidak ramah lingkungan seperti strum dan racum yang diaplikasikan pada lubuk sungai yang merupakan habit induk ikan semah dan sidat. Upaya pengelolaan terhadap sumberdaya ikan di kedua sungai tersebut telah ada berupa sosialisasi tentang larangan penangkapan ikan dengan alat kurang ramah lingkungan.
Namun upaya pengawasan dan implementasi sanksi hukuman terhadap pelangggaran peraturan tersebut belum dilaksanakan. Pengelolaan sumberdaya ikan dan perikanan di kedua sungai tersebut didasarkan pada prinsip keterpaduan dan tanggung jawab yang lebih difokuskan pada pengelolaan habitat dan populasi jenis ikan ekonomis tertentu seperti Ikan Semah dan Ikan Sidat. Beberapa alternatif strategi pengelolaan yang diperlukan diantaranya adalah pembentukan konservasi in situ berupa suaka perikanan pada beberapa lubuk (lubuk larangan khususnya pada lokasi banyak ditemukannya benih dan induk ikan seperti di Air Tenam di hulu Sungai • Aninda Nurry 2015-02-01 Full Text Available Perubahan tutupan lahan (land cover change ditandai dengan adanya perubahan alih fungsi penggunaan lahan. Pada daerah aliran sungai perubahan tutupaan lahan sekitar daerah aliran sungai tersebut biasanya terjadi pada daerah sisi kanan dan kiri sungai yang digunakan sebagai pemukiman atau daerah industri (pabrik. Sungai Porong sebagai bagian dari Sungai Brantas yang sudah lama beralih fungsi sebagai tempat pembuangan luapan lumpur panas Sidoarjo telah banyak mengalami perubahan.
Terjadinya bencana lumpur Sidoarjo pada 29 Mei 2006 membuat suatu perubahan yang mempengaruhi kondisi air, pemukiman dan sosial ekonomi di wilayah tersebut. Untuk mengetahui besarnya perubahan tutupan lahan daerah tersebut dapat digunakan teknologi penginderaan jauh yang berbasis citra satelit menggunakan citra Landsat 7 dan citra Landsat 8. Penggunaan kedua citra yang berbeda tersebut dapat dikatakan sebagai citra multitemporal. Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui perubahan tutupan lahan yaitu dengan melakukan klasifikasi berdasarkan kemiripan maksimum (maximum likelihood.
Dari hasil klasifikasi tersebut, akan diketahui perubahan tutupan lahan daerah sekitar aliran sungai Porong tahun 2002 dan 2013. Hasil tutupan lahan di area kali Porong dari tahun 2002 dan 2013 menunjukan adanya perubahan antara lain luas sawah, luas lahan terbangun, luas lahan kosong, luas badan air ( sungai, luas hutan, luas tegalan, luas tambak, dan adanya penambahan kelas lumpur panas Sidoarjo pada landsat 8 dikarenakan semburan lumpur yang berlangsung sejak tahun 2006 sehingga menghilangkan ratusan hektar sawah dan lahan terbangun. Perubahan tutupan lahan pada landsat 8 yang lain juga muncul yaitu adanya kelas pulau Sarinah yang merupakan hasil pembentukan dari buangan lumpur panas Sidoarjo yang dialirkan melalui kali Porong. • Muhammad Ridwan 2016-09-01 Full Text Available Abstrak Penelitian ini dilaksanakan di sungai dan estuari yang berada di kawasan Cagar Alam Pulau Dua, Serang, Banten. Kawasan tersebut sering dimanfaatkan oleh warga setempat untuk pengairan tambak yang berada di luar kawasan. Aktivitas tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap biota yang berada di sungai maupun estuari. Makrozoobenthos merupakan salah satu aspek biologis yang berperan penting dalam pengkajian kualitas suatu perairan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobenthos yang berada di Cagar Alam Pulau Dua. Metode yang digunakan adalah survey deskriptif.
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan menetapkan 4 stasiun penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 9 jenis makozoobenthos yang dikelompokkan menjadi 6 famili, yaitu Grapsidae, Littorinidae, Panaeidae, Planaxidaae, Ocypodidae dan Potamididae. Indeks Keanekaragaman yaitu sebesar 0,693–1,646, nilai kemerataan jenis sebesar 0,149–0,457, dan nilai dominansi yaitu 0,5.
Keanekaragaman dan dominansi menunjukkan nilai yang rendah. Dominansi Metopograpsus latiforus menyebabkan terganggu dan tidak stabilnya perairan di kawasan cagar alam. Abstract Research was carried out in rivers and estuaries in nature conservation Cagar Alam Pulau Dua, Serang, Banten.
Those areas are often used by local residents to irrigate ponds outside the sites. That activity directly influences biota in the rivers and estuaries. Macrozoobenthos is one of biology aspects that play an important role in quality assessment of irrigation.
This research aimed to study macrozoobenthos community structure in Cagar Alam Pulau Dua by using a descriptive survey method. Sample was collected by using a purposive sampling method and deciding 4 research sites. Research found 9 species of macrozoobenthos belonged to 6 families, namely Grapsidae, Littorinidae, Panaeidae, Planaxidaae, Ocypodidae, and Potamididae. Diversity index was 0,693–1 • Budianto Budianto 2015-02-01 Full Text Available Dalam mengembangkan sektor pariwisata di sungai Kalimas Surabaya, salah satu diantaranya adalah pembuatan perahu wisata sungai Kalimas. Dalam perancangan kapal wisata kalimas dengan menggunakan bahan komposit FRP (Fiber Reinforcement Plastic yang menggunakan serat buatan alam yang tidak merusak ekosistem di sungai Kalimas dan memiliki kekuatan struktur kapal yang baik. Analisis perancangan struktur dalam perahu wisata sungai Kalimas yang menggunakan bahan FRP yang diterapkan pada analisis struktur konstruksi dengan menggunakan metode elemen hingga. Dimana diterapkan dengan mampu menerima beban baik dari dalam maupun luar pada perahu wisata sungai Kalimas FRP tersebut.
Kemampuan kekuatan struktur yang cukup aman diijinkan, dengan nilai tengangan bending yang masih dalam nilai dibawah 67 mPa. Dimana dalam keadaan kondisi hogging maupun sagging telah dianalisis cukup aman kekuatan pada struktur perahu wisata sungai Kalimas FRP yang dapat timbul pembebanan akibat adanya manouvering tersebut, baik secara global memanjang kapal maupun struktur lokal didudukan mesin yang merupakan fokus konsentarsi utama. Untuk Struktur lokal di dudukan mesin dimana menerima beban statis dari mesin outboard maupun beban dinamis yang ditimbulkan akibat pergerakan perahu wisata Kalimas FRP tersebut.
Perhitungan dengan mekanisme pembebanan distribusi merata ataupun beban terpusat merupakan faktor utama hasil analisis perancangan struktur perahu wisata sungai Kalimas yang effisien dan efektif. • Nursyamsi Junus 2016-10-01 Full Text Available ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan citra Landsat TM dan ETM+ untuk memantau perkembangan morfologi dan perubahan bentuk lahan kepesisiran yang terjadi pada delta Sungai Jeneberang selama rentang waktu 1989-2006 serta mengkaji kemampuan citra penginderaan jauh terutama citra Landsat dalam mendeteksi perubahan geomorfologi yang terjadi pada daerah delta Sungai Jeneberang. Daerah penelitian meliputi kawasan delta Sungai Jeneberang Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. Metode perolehan data primer adalah dengan menggunakan citra penginderaan jauh time series dan diolah dengan Sistem Informasi Geografis (SIG, pengukuran di lapangan (gelombang, arus, pasang surut dan analisis sampel sedimen tersuspensi di laboratorium. Data sekunder dikumpulkan dari Badan Meteorologi dan Geofisika berupa peta, gambar, data statistik, data meteorologi serta laporan tertulis. Analisis data dilakukan dengan integrasi antara analisis kuantitatif dan analisis deskriptif dimana data-data hasil pengukuran lapangan digunakan untuk mendukung analisis deskriptif yang didapatkan melalui interpretasi citra penginderan jauh. Pengolahan SIG akan menghasilkan peta-peta perubahan garis pantai yang terjadi pada delta Sungai Jeneberang selama rentang waktu 1989-2006.
Hasil penelitian diperoleh adanya fluktuasi panjang garis pantai dan luasan delta, bentuk daratan delta secara umum tidak mengalami perubahan yakni dari tahun 1989 ke tahun 2006 yakni berbentuk multi lobate kemudian berbentuk lobate. Delta mengalami perluasan rata-rata sebesar 8,84 ha/tahun namun pada tahun 2001-2005 mengalami pengurangan luas sebesar 2,38 ha/tahun. Panjang garis pantai bertambah rata-rata 23,10 km/tahun, namun pada tahun 1999-2001 garis pantai berkurang karena abrasi sebesar 37,02 km/tahun. Pengaruh fluvial dan pengaruh marin memainkan peranan yang hampir sama pada muara sungai Jeneberang sehingga proses abrasi dan sedimentasi terjadi bergantian pada beberapa bagian delta. Perubahan • Nuralim Pasisingi 2014-09-01 Full Text Available Penelitian ini bertujuan menentukan status mutu kualitas air di bagian hulu Sungai Cileungsi serta membandingkan beberapa parameter kualitas air dengan baku mutu kelas II berdasarkan PP RI No.82 Tahun 2001. Penelitian dilakukan bulan September, Oktober dan November 2013 pada empat stasiun pengambilan contoh di bagian hulu Sungai Cileungsi.
Data hasil penelitian dianalisis mengggunakan Indeks Kualitas Air-NSF serta secara deskriptif dibandingkan dengan baku mutu kelas II menurut PP RI. No.82 tahun 2001.
Hasil penelitian (Suhu air: 23 – 29,3 oC; pH: 6; Oksigen Terlarut: 6,23 - 6,88 mg/L; DHL: 139,6 - 186,3 µS/cm; Kekeruhan: 4,77 - 41,8 mg/L; TDS: 70 - 94 mg/L; TP: 0,026 - 0,099 mg/L; Ortofosfat. • Hasni Hasni 2015-06-01 Full Text Available Kajian ini membahas proses pemisahan logam besi dalam sampel air secara adsorpsi. Secara umum bertujuan untuk melihat pengaruh perlakukan zeolit alam terhadap efisiensi penyisihan logam besi dalam sampel air baku. Proses adsorpsi menggunakan zeolit alam Banda Aceh dengan variasi ukuran partikel 40, 60, 80, dan 100 mesh.
Kadar besi (Fe dalam larutan sampel buatan adalah 1,25 mg/l agar mendekati kadar logam besi sesungguhnya. Kadar sampel asli air tanah dari Desa Alue Peunyareng Kabupaten Aceh Barat sebesar 1,1206 mg/l. Analisis kadar logam besi dilakukan dengan alat spektrofotometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan adsorpsi maksimum diperoleh pada penyerapan dengan zeolit alam berukuran 100 mesh baik untuk sampel asli maupun sampel buatan. Aktivasi zeolit alam menaikkan kemampuan adsorpsi bahan penyerap hingga 154,72%. Kemampuan penyerapan yang dimiliki zeolit alam menurun hingga 92,25% manakala sampel yang diserap berupa air tanah karena sampel masih banyak mengandung bahan pengotor. • Alpianor Alpianor; Danang Biyatmoko; Hafizianor Hafizianor; Muhammad Husaini 2017-01-01 This study aims to: 1) analyze the management of swamp buffalo husbandry in Hulu Sungai Selatan, and 2) formulate the strategies for developing swamp-buffalo husbandry in Kabupaten Hulu Sungai Selatan Regency.
The research was conducted in four villages, namely: Desa Bajayau Tengah in Kecamatan of Western Daha, Desa Pandak Daun, Desa Hakurung and Desa Hamayung in Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, South Kalimantan province from April to July 2016. To investigate the manageme. • Chairulwan Umar 2015-11-01 Full Text Available Sungai Serkap memiliki sumberdaya ikan yang unik dan beragam. Jumlah jenis ikan di Sungai Serkap pada tahun 2013 ditemukan sebanyak 54 jenis yang sebagian besar merupakan ikan perairan asam. Selain memiliki sumberdaya ikan yang melimpah, Sungai Serkap merupakan habitat ikan merah (Pectenocypris sp, ikan arwana kuning (Scleropages aureus dan labi-labi (Amyda cartilagynea, dimana arwana kuning dan labi-labi termasuk biota yang dilindungi sedangkan ikan merah diduga ikan endemik dan merupakan spesies baru dari genus Pectenocypris. Walaupun ekosistem perairan Sungai Serkap masih alami namun aktifitas manusia disekitarnya dapat mengancam kualitas lingkungan dan kelestarian sumberdaya ikan di sungai tersebut. Beberapa faktor yang dapat mengancam kelestarian sumberdaya ikan antara lain: i pembalakan liar, ii kebakaran hutan, iii penutupan kanal atau anak-anak sungai, iv penangkapan pada musim pemijahan, v eksploitasi jenis ikan tertentu dan vi belum adanya reservat atau suaka perikanan.
Untuk menjamin keberlanjutan sumberdaya perikanan di masa mendatang diperlukan langkah-langkah pengelolaan sebagai berikut: (1 penetapan suaka perikanan, (2 rehabilitasi hutan rawa, (3 penetapan waktu dan lokasi penangkapan ikan, (4 re-stocking ikan arwana kuning dan (5 pengembangan co-managemen. Serkap river has been unique and diverse of fish resources. In 2013, the number of fish that found in Serkap River were 54 species which mostly are acidic water fish. Besides of having abundant resources, the Serkap River is a habitat for red fish (Pectenocypris sp, arwana yellow fish (Scleropages aureus and labilabi (Amyda cartilagynea, where arwan yellow fish and labi-labi including protected biota while the red fish suspected as an endemic fish and represent a new species from Pectenocypris genus. Although the ecosystems in Serkap River is still natural/clean/unspoiled but human activity around there could threaten the environmental quality and preservation of fish • Dura, T.; Rubin, C.
M.; Kelsey, H. M.; Horton, B.; Grand Pre, C.; Hawkes, A.
D.; Daryono, M.; Ladinsky, T. 2009-12-01 We investigated coastal lowland environments of the western coast of Sumatra, near the coastal village of Sungai Pinang, in order to document stratigraphic evidence for rapid subsidence accompanying great paleo-earthquakes on the Padang portion of the Sumatran subduction zone.
Characterizing Holocene vertical land-level changes in the regional stratigraphic record will help identify great paleo-earthquakes and determine the extent of the great subduction earthquake cycle preserved in the record. The low-energy coastal environment of western Sumatra is ideal for the preservation of characteristic lithostratigraphic evidence associated with great paleo-earthquakes and rapid vertical land-level changes, including laterally continuous buried soils overlain by clastic marine deposits. However, relative sea level rise in the Holocene plays an important role in determining the specific time-range of the record that is preserved in the coastal lowland stratigraphy. Twenty-one cores collected in east-west and north-south transects in the Sungai Pinang study area revealed a Holocene stratigraphic sequence of three soils interpreted to represent a mangrove environment overlain by a fine-grained, blue-grey mud indicative of a marine environment. Preliminary results suggest that this record encompasses a time-window of gradual relative sea level rise during which repeated abrupt changes in relative sea level were recorded in the coastal stratigraphy. We propose that the three buried soil horizons discovered in the stratigraphic record of the coastal lowlands of Sungai Pinang provide evidence for three subsidence events accompanying Holocene paleo-ruptures of the subduction zone. The discovery of these regionally-extensive buried soils documents recurrent great subduction zone earthquakes in the Padang region (0.5°- 3° south latitude).
Radiocarbon dating of detrital fragments incorporated into the buried soils and overlying deposits will help constrain the timing of the • Sofia Sofia 2016-09-01 Full Text Available ABSTRAK Kegiatan penambangan emas skala kecil dengan teknik amalgamasi dapat memberikan peluang introduksi merkuri (Hg ke lingkungan dan manusia. Penelitian kontaminasi Hg pada air minum, ikan, rambut kepala manusia, dan faktor risiko pada manusia telah dilakukan di wilayah Krueng Sabee, Provinsi Aceh. Metode pengambilan dan pengujian sampel yang mengandung Hg dilakukan dengan prosedur SNI, EPA dan WHO. Rancangan cross sectional survey dilakukan pada empat desa dengan 72 responden yang dipilih secara acak. Wawancara dilakukan menggunakan kuesioner terstruktur untuk mendapatkan informasi terkait faktor risiko kesehatan.
Pengukuran konsentrasi Hg untuk sampel air dan ikan dilakukan dengan Cold Vapor Atomic Absorption Spectrophotometer dan untuk sampel rambut kepala menggunakan Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry. Analisis data dilakukan dengan analisis varian, uji t sampel bebas, dan uji t satu sampel. Model prediksi dihasilkan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi Hg pada sampel air sumur sebesar 0,24 ± 0,25 µg/L; sampel ikan: Rastrellinger kanagurta,149,46 ± 2,00 µg/g, Selaroides sp, 58,6 ± 3,01 µg/g, Euthynnus affinis, 46,3 ± 2,98 µg/g; dan pada rambut kepala mulai dari 11,2 ± 4,02 µg/g hingga 48,3 ± 22,29 µg/g.
Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap konsentrasi Hg pada responden adalah status bekerja di Krueng Sabee, lokasi, lama tinggal, status pekerja tambang dan lama penggunaan pembakar amalgam. Faktor-faktor risiko ini memberi peran sebesar 45,8% terhadap akumulasi Hg di dalam rambut kepala responden. ABSTRACT Small-scale gold mining activities with amalgamation process can contribute the entry of mercury (Hg into environment and humans. Research on Hg contamination in drinking water, fish, human head hair, and risk factors has been conducted in the area of Krueng Sabee, Aceh Province.
Methods of samples collection and Hg concentrations testing conducted • Budianto Budianto 2016-10-01 Full Text Available Sebagai jalur alternatif jalan khusus, melalui transportasi sungai Lematang dengan perancangan kapal pengangkut hasil tambang dalam distribusi batubara merupakan salah satu solusi untuk jalur darat provinsi tetap terjaga dengan baik dan tidak terjadi kemacetan akibat konvoi dump truk pengangkut batubara. Bentuk geografis, perpindahan aliran sungai, dan pendangkalan sungai Lematang berpengaruh terhadap sulitnya membuat kapal angkut batubara melalui sistem tranportasi sungai tersebut.
Jika menggunakan kapal angkut batubara jenis Tug and Barge, maka akan menyebabkan kesulitan dalam proses manouvering kapal bahkan sering terjadi kapal kandas karena pendangkalan sungai, serta bisa juga kapal tersangkut bagian barge karena sudut olah belok kapal terlalu melebar. Disamping itu juga, perlu diperhatikan bentuk aliran sungai Lematang yang melengkung dan berkelok, adanya masalah sosial, serta hambatan lain seperti adanya kabel slink, jembatan, kedalaman sungai, sampah kayu d.l.l. Salah satu teknologi yang bisa digunakan adalah kapal SPB (Self Propeller Barge. Dimana kapal SPB pengangkut batubara memiliki kelebihan dapat manouvering yang baik ketika melintasi wilayah sungai.
Kapal SPB pengangkut batubara memiliki geladak angkut yang terletak dibelakang akomodasi, hal ini akan mempermudah jarak pandang dan proses manouvering kapal, akan tetapi terbatas dengan kapasitas yang diangkut karena terbatas dengan kedalaman draft kapal yang dimiliki. Dalam perancangan harus diperhatikan faktor geografis, kedalaman sungai, faktor sosial dan faktor ekonomis kapal. Sehingga akan memberikan hasil teknologi kapal SPB pengangkut batubara dengan kondisi sellow draft yang efektif dan efisien. Dimana kapal SPB yang dirancang dengan kaasitas 200 ton setara dengan 20 dump truk, kapal yang difungsikan untuk mengangkut batubara dengan memiliki kecepatan sebesar 12 knot (dengan mesin 2x250HP dan konsumsi bahan bakar sebesar 1.77 ton dengan mngunakan SFOC sebesar 160 gram • Iin Narwanti 2013-11-01 Full Text Available Aldrin and dieldrin pesticide residue in soil and water samples from Srigading Village, Sanden District, Bantul Regency has been investigated. The purpose of this study were to analyze, identificate and evaluate pyrethroid pesticide residues in soil and water samples.
Soil sample was extracted using shaker with acetone solvent. Water samples was extracted using separator funnel with 15% (v/v dichloromethane/n-hexane solvent.Clean-up was couducted using chromatography column using florisil and determination of pesticide residue in the samples was carried out by gas chromatography apparatus equipped with electron capture detector (GC-ECD. The result showed that pesticide residues in soil sample in the range level: aldrin (4,8-64,8 ppb and dieldrin (not detected-6,0 ppb. In water sample pesticide residues in the range level: aldrin (not detected-1,0 ppb dan dieldrin (-not detected1,2 ppb. The quality or water sample taken from onion field is laid under the standard of water that has been settled.
Darma Susila 2015-06-01 Full Text Available Telaga Waja River in Karangasem Regency has got water discharge from 2.500 to 3.500 litre per second. The use of fertilizer, farm and household cesspool disposal, and changes of land function can reduce the quality of the water. This research is done in order to know the quality of water and index of its pollution. This research is done in Telaga Waja river for along 10 kilometres from Besakih Village to Muncan Village from August until November 2011. The research of physic parachmeter, chemistry and microbiology by taking sample for insitu and eksitu examination are compared with the standard quality of Balinese Goverment Regulation No.8/2007. While the observation and interview are done in order to know beha,1our of the people in polluting the water.
Result of the research shows that the concentration of Fecal coli and Total coliforms reach 240.000.000 MPN/100 ml It is more than standard quality of all classes.The analysis of COD is more than first class water quality, BOD and Fosfat are more than third class water quality and DO concentration is less than minimum first class water concentration. The evaluation of Pollution Index (Pl for first class water in all location is high polluted. Evaluations PI of third and fou1th class standard water quality in Menanga Village and Muncan Village are medium polluted and from Rendang Village until Muncan Village is high polluted in the delta of the river.
Water condition indicate function ofTelaga Waja watershed for agriculture, living place, tourism ( rafting, restaurant, and villa, and mining pollute the water. Base on the evaluation of pollution index, all locations are medium and high polluted. That is why the goverment, entrepreneurs, and the society should save River Telaga Waja by keeping it clean. Observation of the water quality is also should be done regularly. Darma Susila; I W Sandi Adnyana; I.W. Budiarsa Suyasa 2015-01-01 Telaga Waja River in Karangasem Regency has got water discharge from 2.500 to 3.500 litre per second.
The use of fertilizer, farm and household cesspool disposal, and changes of land function can reduce the quality of the water. This research is done in order to know the quality of water and index of its pollution.
This research is done in Telaga Waja river for along 10 kilometres from Besakih Village to Muncan Village from August until November 2011. The research of physic parachmeter, chemi. • Dewa Nyoman Alit Ardana 2012-11-01 Full Text Available Ayung river is one of the longest rivers in Bali.
The upstream of the river is in regency of Bangli, Badung, Buleleng, Tabananand downstream is located in Padang Galak beach, East Denpasar Sub-regency. As the sample of the study, the water of the river wastaken from the stream entering the city of Denpasar. The sample was taken in five different points and for each point was taken twice. Thefirst was taken at 5 p.m, and the second was at 6 a.m.
This study aims at finding out the rate of radioactive content of Ayung river water inthe city of Denpasar.The water sample was analyzed in Radiometry Analysis Group of Radiation Physics and environmental research centre andNuclear Technique Development, Jalan Taman Sari 71 Bandung – 40132. The process of counting was conducted in this place in order toknow the rate of the element activities and then identification of elements contens in the sample. The result of the counting and identifyingwas compered with standard grade of radioactivity in the area.The element of identification result and the amount of activity rate found showed that the element were natural radioactiveelements, the content: 40K (Kalium-40, 234Th (Thorium-234, 233Th (Thorium-233, 228Ac (Actinium-288, 114mIn (Indium-114m. Thehighest activity of radioactive elements in each sample point: in E2 point content element 40K with the activity 2.08 Bq/lt, in point A1 234Thwith the activity 16.34 Bq/lt, in point E1 containts 233Th with activity 598.29 Bq/lt, in point E1 and E2 contain 228Ac with the activity939.63 Bq/lt.
The height of activity value of the counting and identifying elements was still under the rate of the highest level.The result of the study showed that radioactive elements 40K had the tendency of increasing radioactivity. The same thinghappened to 233Th at the peak of energi 185.00 keV. The content of its radioactive tends to exist in each point of sample point and theactivity tends to increase.
Though the rate of radioactivity content was still under the highest permitted level (1x104 Bq/lt for 40K and7x102 for 233Th bu the case needs to be watched out that the dangerus grade pollution would take place. • Imam Sofi'i 2008-08-01 Full Text Available Information of soil erosion is very useful related with prevention action and planning in the future. The objective of this research is to determine soil concentration in water river based on colour differences using image processing and artificial neural network (ANN. Soil and water mixture image was taken using a digital camera then was processed by an image processing program. Two ANN Models were developed. The first model had 3 input parameters while the second model had 6 input parameters.
Both models had altogether one output parameters of the soil concentration. The accuracy of the first model was 38% while the second one was 36%. • Randanan, Dian Permata 2014-01-01 Aggradation is a buildup of materials that occurs because of the style transport stops, for instance, through the course of the river bed where the transport is no longer continued but turn out of to be flat transformed into flat. The process aggradation riverbed upstream as a result of the installation of waterworks.
Moreover degradation is also influenced by the discharge, runoff and sediment transport time. Therefore carried out a study aimed to determine the basic trends as a result. • Ratih Pratiwi Sari 2016-10-01 Full Text Available Medicinal plants, known as herbal remedies have been used since time immemorial for generations to self medication. Self medication is an attempt self-medication using drugs, traditional medicine, or the traditional way without the guidance of experts. One of the villages in Barito Kuala who still use medicinal plants to swamedikasi is Gampa Asahi River. The purpose of this study is to determine the public's knowledge about medicinal plants for self medication village Sungai Gampa Asahi District of Rantau Badauh Barito Kuala.
This research is a descriptive research with data retrieval methods using non-probability sampling with simple random sampling technique. The study involved 178 respondents to the time of data collection starts from May 10 to July 2 2016. Data collection was conducted in the form of interviews with respondents and fills observation sheet. The results of this study in the form of recap the data 12 kinds of medicinal plants used by the people of Sungai Gampa Asahi, while 12 plants it is jackfruit Dutch/soursop, hibiscus, ginger, turmeric, starfruit, guava, bamban, continued life, continued veins, aloe vera, tamarind and lime. Then the dose used was dose tradsional the piece/pieces, grain, serimpang and taste. The reason for the use of traditional medicine with medicinal plants based on the sequence that is: trust, cost, environment and past knowledge.
• Adventus Panda 2015-01-01 Full Text Available ABSTRAK Sungai Kahayan di Kalimantan Tengah mengalami tekanan lingkungan karena adanya limbah merkuri yang berasal dari aktivitas penambangan emas tradisional. Di tempat tersebut terdapat 10a4 tempat penambangan emas sepanjang sungai dari hulu sampai hilir. Merkuri dalam sedimen sungai secara berturut-turut mengalami metilasi (methylation oleh reduksi sulfat bakteri. Riset ini merupakan studi akumulasi merkuri (FIg dalam Mytus nemurus, sedimen dan air, dari hulu ke hilir di sungai Kahayan. Total jarak dari hulu sekitar 296 km.
Data dikumpulkan dari 3 lokasi sepanjang sungai. Dalam tiap lokasi tapak sampling berada di dataran baniir (floodplain. Penelitian dilaksanakan selama musim hujan.
Lkan ditangkap menggunakan rengge (gillnet. Penentuan metil merkuri digunakan metode modified CV-AAS (cold vapor atomic absorption spectrophotometry. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara sample yang diukur, akumulasi tertinggi masing-masing berada dalam sedimen sungai (0,336 mg. Dikutip dengan daging M. Numerus (0,303 mg.g-1 + 0.342.
Dan air (0.058 mg-1. Merkuri memiliki tendensi meninggi menuju hilir.
Hal ini disebabkan oleh tekstur sedimen yang didominasi oleh silt. Kondisi ini berpotensi untuk metilasi. Turbiditas, arus, dan pH menyumbangkan kenaikan tingkat merkuri di hilir. Asupan merkuri mingguan yang dapat ditoleransi menurut WHO adalah 171,42 mg adalah sama dengan 24,4 mg sehari jika seseorang mengkonsumsi 100 g daging M. Numerus sehari.
Dimungkinkan bahwa akan ada 30,3 mg.g-1 yang masuk ke tubuh. Hal ini berarti bahwa merkuri disepanjang sungai Kahayan mengancam penduduk yang mengkonsumsi ikan dari sungai tersebut. ABSTRACT The Kahayan River of Central Kalimantan had environmental stress due to mercury waste. This waste came from the traditional gold mining activities. There were 1014 gold mining sites along the river from upstream to downstream. Mercury in river sediment was subsequently methylated by sulfated reduction bacteria. This • Arriafdi, N.; Zainon, O.; Din, U.; Rasid, A.
W.; Mat Amin, Z.; Othman, R.; Mardi, A. S.; Mahmud, R.; Sulaiman, N. 2016-09-01 Development in acoustic survey techniques in particular side scan sonar have revolutionized the way we are able to image, map and understand the riverbed environment. It is now cost effective to image large areas of the riverbed using these techniques and the backscatter image created from surveys provides base line data from which thematic maps of the riverbed environment including maps of morphological geology, can be derived when interpreted in conjunction with in situ sampling data.
This article focuses on investigation characteristics of sediments and correlation of side scan backscatter image with signal strength. The interpretation of acoustic backscatter rely on experienced interpretation by eye of grey scale images produced from the data. A 990F Starfish Side Scan Sonar was used to collect and develop a series of sonar images along 6 km of Hulu Sungai Perak.
Background sediments could be delineated accurately and the image textures could be linked to the actual river floor appearance through grab sampling. A major difference was found in the acoustic returns from the two research area studies: the upstream area shows much rougher textures. This is due to an actual differences in riverbed roughness, caused by a difference in bottom currents and sediment dynamics in the two areas. The highest backscatter correlates with coarsest and roughness sediment. Result suggest that image based backscatter classification shows considerable promise for interpretation of side scan sonar data for the production of geological maps. Arriafdi 2016-09-01 Full Text Available Development in acoustic survey techniques in particular side scan sonar have revolutionized the way we are able to image, map and understand the riverbed environment.
It is now cost effective to image large areas of the riverbed using these techniques and the backscatter image created from surveys provides base line data from which thematic maps of the riverbed environment including maps of morphological geology, can be derived when interpreted in conjunction with in situ sampling data. This article focuses on investigation characteristics of sediments and correlation of side scan backscatter image with signal strength. The interpretation of acoustic backscatter rely on experienced interpretation by eye of grey scale images produced from the data.
A 990F Starfish Side Scan Sonar was used to collect and develop a series of sonar images along 6 km of Hulu Sungai Perak. Background sediments could be delineated accurately and the image textures could be linked to the actual river floor appearance through grab sampling.
A major difference was found in the acoustic returns from the two research area studies: the upstream area shows much rougher textures. This is due to an actual differences in riverbed roughness, caused by a difference in bottom currents and sediment dynamics in the two areas. The highest backscatter correlates with coarsest and roughness sediment. Result suggest that image based backscatter classification shows considerable promise for interpretation of side scan sonar data for the production of geological maps. • Surya Supi 2015-11-01 Full Text Available Pesantren are widely spread in Indonesia reaching to the most remote areas, hence have the potential to empower people’s economy. Pesantren are involved in fostering self sufficiency among its members as well as the general society, which makes them a potential capital for empowering people’s economy. Using the integrity and capacity to mobilize resources.
Pesantren are an important source in effort to increase community production and productivity. The study focused on two Pesantren Nurul Fajri of pesantren and Kholidiyah of pesantren located in Hulu Sungai Utara Regency, as example to evaluate the interchange and interactive between Islamic institutes / school and society. Society benefit from the existence of pesantren through various services and products of its business unit which contribute to solving their economic problems, contribute to community capital through the nurturing and promoting of cooperatives and employment. In addition, in the context capacity development, pesantren education contributes to community rejuvenation and society development, instill values and norm of hardworking, diligence, commitment, which vital for harmonious human existence, self actualization, and development.
• Alpianor Alpianor 2017-05-01 Full Text Available This study aims to: 1 analyze the management of swamp buffalo husbandry in Hulu Sungai Selatan, and 2 formulate the strategies for developing swamp-buffalo husbandry in Kabupaten Hulu Sungai Selatan Regency. The research was conducted in four villages, namely: Desa Bajayau Tengah in Kecamatan of Western Daha, Desa Pandak Daun, Desa Hakurung and Desa Hamayung in Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, South Kalimantan province from April to July 2016. To investigate the management of swamp-buffalo husbandry in Kabupaten Hulu Sungai Selatan, a descriptive analysis is used by interviewing the farmers and the government concerning the capacity of farmers, the capacity of facilities, and the capacity of management. To find out the strategies needed in developing swamp-buffalo husbandry in Kabupaten Hulu Sungai Selatan, the combination of strengths, weaknesses, opportunities, threats (SWOT analysis with analytical hierarchy process (AHP was applied. The management of swamp buffalo husbandry in Kabupaten Hulu Sungai Selatan in relation to the existing management capacity has not been implemented properly. The management capacity could be developed through non-formal education, such as training and counseling to farmers through the group of farmers because they were supported by a the capacity of farmers. Such as age, experience and business scale which were quite good as well as the improvement of education and the farmer responsibilities; and b the capacity of facilities such as the buffalo grass feed, marketing, pretty good institutions as well as the improved buffalo seeds and the swamp- buffalo stall/latch.
The strategies for swamp-buffalo husbandry in Kabupaten Hulu Sungai Selatan recommended the strategy of strengths - opportunities (SO. The strategies that can be done are to increase the population of swamp buffaloes supported by technologies for breeding, feeding, management and marketing and agro-tourism development by empowering • Bastiar Nur 2016-11-01 Full Text Available Ikan pelangi asal Sungai Sawiat, Papua merupakan ikan hias endemik yang belum diketahui data biologinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah telur yang dihasilkan, fertilitas dan daya tetas telur serta tahapan perkembangan embrio ikan pelangi asal Sungai Sawiat. Induk jantan dan betina ukuran 10–15 cm sebanyak 20 ekor, dipelihara dalam bak beton berukuran 2,5 x 2,5 x 1,0 m3 dengan sistem resirkulasi dan diberi pakan berupa cacing darah (bloodworm dengan frekuensi 3 kali sehari secara ad libitum. Dua ekor induk betina dan satu ekor induk jantan yang matang gonad dipijahkan dalam bak beton berukuran 1,0 x 1,0 x 0,75 m3 dan diberi tanaman air berupa eceng gondok sebagai pelindung serta media penempelan telur.
Pengamatan ada tidaknya telur dilakukan setiap pagi dan sore hari selama 14 hari. Telur yang didapat dicatat baik fertile maupun infertile. Sebanyak 20 butir telur ditetaskan dalam basket plastik berukuran 13 x 10 x 5 cm dan selanjutnya diamati perkembangan embrionya dengan menggunakan mikroskop. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 436 butir per dua ekor induk betina (218 butir per ekor, fertilitas 77,06%; daya tetas telur 74,71%; dan telur menetas setelah 8.579 menit (142 jam 59 menit pada suhu air inkubasi 27,6 – 28,3oC.
Rainbow fish species originated from Sawiat River of Papua is one of Indonesian endemic species which its biological data has not been catalogued properly. The objectives of this research were to know the number of eggs (fecundity, fertility and hatchability and also the stages of embryonic development of the fish. Total of 20 male and female broodstock around 10–15 cm in size, reared in concrete tank sized 2.5 x 2.5 x 1.0 m3 equipped with closed recirculating water system and fed with bloodworm ad libitum 3 times daily. Two already matured females and one male were selected for natural breeding and then transferred to another concrete tank (1.0 x 1.0 x 0.75 m3 in • Wahab, A R; Andy Tan, W A; Intan, S 2008-08-01 A total of fifty anurans, comprising of Rana limnocharis and Bufo melanostictus were collected from Sungai Pinang, Balik Pulau, Penang.
The prevalence, mean intensity and distribution of parasite species along the digestive tract were reported. Seven species of parasites were recorded. Blood parasites recovered were trypansomes and microfilariae. • Chandra Murprabowo Mudjib 2013-12-01 Full Text Available Sungai Bengawan Solo merupakan salah satu sungai terpanjang di Indonesia yang mengalir mulai dari area hulu di Kabupaten Wonogiri dan Ponorogo hingga ke area hilir di Kabupaten Gresik. Perubahan fungsi lahan di area hulu dan peningkatan debit yang melalui Sungai Bengawan Solo membuat banjir terjadi di area hilir sungai yakni di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Gresik.
Sudetan Pelangwot sepanjang 13 km merupakan saluran yang dibuat untuk mengurangi debit banjir yang terjadi dengan mengalirkannya ke laut Jawa. Namun dikarenakan pendangkalan yang terjadi akibat sedimentasi, kapasitas Sudetan Pelangwot dalam mengalirkan debit menurun.
Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa sedimentasi yang terjadi pada sudetan Pelangwot dengan menggunakan program bantu HEC-RAS 4.1.0 Konsep yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah dengan memodelkan Sudetan Pelangwot menggunakan program HEC-RAS 4.1.0 kemudian melakukan simulasi aliran sudetan untuk mengetahui sedimentasi yang terjadi. Dari hasil simulasi yang dilakukan dengan menggunakan program HEC-RAS 4.1.0 diketahui perkiraan volume sedimentasi yang terjadi di sudetan selama musim penghujan dari tanggal 1 Desember 2010 hingga 21 Mei 2011 adalah sebesar 325.030,23 m3. Agradasi terjadi di sebagian besar penampang sudetan sedangkan degradasi hanya terjadi di beberapa titik. Kantong sedimen dapat dibuat sebagai upaya pengendalian sedimen pada dasar saluran sudetan di tiga titik yang berbeda dengan kapasitas total 175.875 m3.Pemeliharaan kantong sedimen dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan melakukan pengerukan pada kantong sedimen.
• Jinmin, M.; Rosli, S.; Nordiana, M. M.; Muhammad, S. B.; Mokhtar, S. 2017-08-01 Electrical Resistivity Imaging (ERI) was conducted at the archaeological site of Sungai Batu, Lembah Bujang in Kedah, Malaysia and it is located between Gunung Jerai in the North and Muda River in the South, Kuala Muda, Kedah. This paper presents the geophysical results that aimed to identify the characterization at Sungai Batu, Kedah.
ERI survey was performed at plot SB2ZZ, Sungai Batu with total of 15 survey lines using pole-dipole array with electrode spacing of 0.75 m. The ERI results were then processed with Res2DInv and Res3Dinv softwares. Resistivity contrast shows good variation to correlate well with lithology of the earth materials. To enhance the results, data were visualized using isosurface resistivity surface. The ERI shows interesting anomaly with resistivity of 400 - 500 Ωm varies from 0.34 - 1.17 m and few spotted anomalies detected at deeper depth which varies from 2 m - 4 m.
Based on-site calibration at partly exhumed sites, anomalies were interpreted as baked clay bricks. The results obtained in this study area gives reliable interpretation for archaeological interest. • Tambun, Radius 2011-01-01 “The Water Quality Management Concept of Badagai River Based on Biological Indicators of Water Macro invertebrates” has been studied. Macro invertebrates were collected of five stations for three times and taken using surber net and van veen grab. Samples were identified in laboratory of Kantor Lingkungan Hidup, Serdang Bedagai District. The result of analysis showed that there are 34 genera of macro invertebrates within 3 phylum (Arthropoda, Annelida and Molusca).
Quoyia decollate has the. Jaka Susila 2005-07-01 Full Text Available The characteristic of waste discaharged in tanning industry depends on variety and describe of processing and technology are used. Liquid effluent is high-grade category. Waste water comes from beam house process and tanning process, and the dangerous of waste is trivalent and hexavalent of chrome from tanning chrome process. The management of waste in the tanning industry is holding and handling start at raw material, auxiliaries, processing, finishing the last product and the end of pipe treatment.
The objective of the research was to know the influence of waste water quality in tanning industry centre Sitimulyo for water river characteristic. The sample was examine in 5 months and the eight parameters were limited by SK Gunernur No: 281/KPTS/1998: Waste water analysis in tanning industry was BOD 31,80mg/l, COD 660,84 mg/l, TSS 221,60 mg/l, Chrom 0,07 mg/l, N-Amonia 13,36 mg/l, Sulfide 13,56 mg/l, Oil/fat 4,80 mg/l, and pH 7,53. Characteristic water river befor received pollutant was BOD 0,75 mg/l, COD 12,18 mg/l, TSS 10,00 mg/l, Chrom 0,01 mg/l, N-Amonia 2,07 mg/l, Sulfide 0,17 mg/l, oil/fat 4,00 mg/l, and pH 7,48. Characteristic water river after received polutan was BOD 8,17 mg/l, COD 38,42 mg/l, TSS 14,00 mg/l, Chrom 0,06 mg/l, N-Amonia 0,47 mg/l, Sulfide 0,002 mg/l, Oil/fat 4,21 mg/l and pH 7,33. Stated that there is a correlation between waste water quality in tanning industry centre Sitimulyo with the river. Although water river characteristic to be change, but still full fill the requiremnts.
• Budi Prayitno 2013-07-01 Full Text Available ABSTRAK Permukiman tepian sungai di Banjarmasin secara alami merupakan permukiman berbasis pada alam dan budaya huni sungai, saat ini mengalami degradasi kualitas kehidupan dan alamnya. Hal ini diakibatkan oleh bencana kebakaran, banjir dan tinggi resiko terjadinya urban heat island.
Secara konfigurasi keruangan tidak terjadi hubungan dan keterpaduan antara ruang arsitektur dan infrastruktur kawasan yang berbasis daratan dan perairan. Fenomena yang terjadi adalah kepadatan, hubungan kawasan darat dan sungai yang lemah serta degradasi kualitas lingkungan. Selain itu kenyamanan termal kawasan pun sangat rendah, yaitu: aliran angin yang tidak lancar, kelembaban cukup tinggi dan suhu yang tidak nyaman. Penelitian ini mencoba melakukan eksperimen melalui pendekatan simulasi permibilitas ruang dan kenyamanan termal dengan menggunakan metode analisis ruang dengan program Space Syntax dan metode analisis kenyamanan termal dengan program Envimet. Penelitian ini membandingkan kondisi eksisiting dan usulan model arsitektur permukiman kampung beringkat yang berbasis arsitektur permukiman vernakular tepi sungai Banjarmasin.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui pendekatan permibilitas keruangan yang mensimbiosiskan konfigurasi antara ruang darat dan air serta arsitektur kawasan dapat ditingkatkan kinerja kejelasan keruangannya tetapi secara kenyamanan termal tidak menunjukkan peningkatan kinerja secara signifikan karena morfologi kawasan yang relatif datar dan dengan proporsi ketinggian rata-rata bangunan yang rendah sehingga tidak terbentuk jalur pergerakan angin sebagai sarana ventilasi dan kenyamanan termal kawasan. ABSTRACT Riverside settlements in Banjarmasin that were initially based on their river culture and nature are currently experiencing degradation of life quality and nature. This is caused by fires, floods, and a high risk of urban heat island.
In terms of spatial configuration there are no interrelation and integration between regional • Riska Pebrianti; Ika Lestiani 2016-01-01 Women were considered menopausal if the woman does not menstruate again within 12 months without any particular intervention. Data from the working area of health centers Awang Besar Hulu Sungai Tengah in 2014 there are 463 menopausal womens. The purposes of this study was to know knowledge of menopause woman about balanced nutrition in menopause period at the regional of Puskesmas Awang Besar, Barabai, Hulu Sungai Tengah. This study was used descriptive with cross-sectional design. • Arnellya Fitri 2015-09-01 Full Text Available Daerah Aliran Sungai (DAS Belik merupakan salah satu Daerah Tampungan Air (DTA yang berada di daerah perkotaan Kabupaten Sleman. Akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman yang padat menyebabkan semakin berkurangnya area resapan air hujan. Kurangnya area resapan air hujan menyebabkan kapasitas saluran drainase Sub Daerah Aliran Sungai (DAS Belik pada saat hujan tidak mampu menampung air sehingga banjir di sekitar saluran drainase terjadi.
Tujuan penelitian ini untuk memberikan solusi dengan menggunakan konsep zero run-off dalam upaya mencegah genangan banjir di perkotaan yang kurang memiliki ruang terbuka hijau dan area resapan air hujan. Kajian debit banjir yang dilakukan pada sungai Belik menggunakan metode rasional dan metode SCS CN yaitu metode yang digunakan dalam penentuan debit puncak pada satu kejadian hujan. Perhitungan debit diperlukan untuk mengetahui besar limpasan maksimum pada drainase saluran DAS Belik. Metode hidrograf SCS CN menggunakan parameter tekstur tanah, tebal hujan, CN wilayah, retensi potensial maksimum air oleh tanah, dan kedalaman hujan efektif. Sedangkan metode rasional menggunakan parameter koefesien aliran, intensitas hujan, dan luas daerah pengaliran dalam menghitung debit limpasan.
Keseluruhan hasil perhitungan kedua metode melebihi besar debit pengukuran langsung menggunakan Metode Slope Area, artinya keseluruhan hasil menunjukkan banjir atau limpasan permukaan yang melebihi kapasitas drainase.Kata kunci. Happy Wheels. Limpasan permukaan, metode SCS CN, metode rasional, zero run-off Belik Watershed is one of the Water Catchment Areas located in urban areas of Sleman District. Land conversion from agricultural to residential area cause the descending of rain water catchment area. Lack of rain water catchment area can cause drainage channel capacity of Belik sub zone cannot hold rain water, so that flooding occurred around the drainage channel.
The aim of this research is to give a way out to • Pathul Arifin 2017-02-01 Full Text Available Penurunan jumlah tangkapan di perairan reservat danau panggang kabupaten hulu sungai utara sebesar 2% pertahun dari 3145,1 ton (2010 menjadi 3.030,0 ton (2013 dan kehadiran ikan lais (Cryptopterus micronema 1 adalah oksigen terlarut, fosfat, zat besi, fecal coli, nitrat, COD dan zat padat tersuspensi. Hasil tersebut menggambarkan baliwa sungai Cisadane telah tercemar oleh limbah industri dan rumah tangga, serta mungkin pula telah tercemar oleh limbah pertanian, peternakan dan perbengkelan. • Riska Pebrianti 2016-03-01 Full Text Available Women were considered menopausal if the woman does not menstruate again within 12 months without any particular intervention.
Data from the working area of health centers Awang Besar Hulu Sungai Tengah in 2014 there are 463 menopausal womens. The purposes of this study was to know knowledge of menopause woman about balanced nutrition in menopause period at the regional of Puskesmas Awang Besar, Barabai, Hulu Sungai Tengah. This study was used descriptive with cross-sectional design. The population are menopause women who willing to become respondents in Puskesmas Awang Besar, Barabai, Hulu Sungai Tengah. Samples was obtained by simple random sampling technique which consisted of 83 respondents. The results showed that majority of respondents in the range aged 48-55 years and have less knowledge about nutrition balanced during menopause were 47 respondents (57.32%. In conclusion, there was less of knowledge about balanced nutrition in menopause period toward menopause woman in Puskesmas Awang Besar, Barabai, Hulu Sungai Tengah.
• Shi, Guan Wan; Min, Lee Di; Ghaffar, Mazlan Abd; Ali, Masni Md; Cob, Zaidi Che 2014-09-01 Macrobenthos are very useful organisms for monitoring marine environmental and widely use in marine ecology research. They are able to monitor the difference phase in the recovery stage of disturbed sites by appear different species macrobenthos after the cessation of the impact. Univariate and multivariate methods were use to study the macrobenthos community within Sungai Pulai estuary, Johor, Malaysia. Five sub-samples were taken at each sampling sites by using 10 cm diameter corer.
Crustaceans were the most abundant at Tanjung Adang (St. 1) and the station of non-seagrass area (St. 2) while polychaetes were the most abundant at Merambong Shoal (St. Higher density of macrobenthos was found at St.3 followed by St. The commonly used population indices such as diversity, richness, evenness and dominance were employed to determine the differences in diversity and abundance of macrobenthos. The diversity, richness and evenness index values showed slight increment from Station 1 to Station 3, while the dominance index decreasing trend from Station 1 to Station 3. A total 21 polychaete families were collected in Sungai Pulai estuary, which was dominated by the Spionidae, Capitellidae and Glyceridae.
Cluster (Bray-Curtis similarities) analyses revealed that the Tanjung Adang and Merambong Shoal population were clearly separated from the station non-seagrass. For the time being factors that influence the pattern of distribution of the macrobenthos cannot be determined and subjected to further studies. • Elya, N.; Shoimah, F.; Kartika, A.
P.; Sukanto, A. 2017-06-01 Hulu Sungai Selatan Regency has a potential of SMI (Small and Medium Industries) sectors can be developed as economic development. Based on RTRW of Hulu Sungai Selatan Regency, the region has 14 SMI are a propeller, pottery, blacksmith, dried fish, purun webbing, pastries, dodol, crackers, imitation jewelry, woven water hyacinth, bamboo, syrup, brown sugar, and saber. There are several issues related to SMI development such as low quality and quantity of human resources, local raw material, limited capital, low competitiveness, conventional production equipment, and lack of media for marketing the product. The purpose of this study is to develop the leading sectors of SMI and improve the economy and quality of the resident.
The research method is descriptive qualitative, leading sectors analysis and force field analysis. Data were obtained from primary and secondary survey of relevant institutions and interview to the community. Based on leading sectors analysis, there is six leading sector is a propeller, blacksmith, dodol, dried fish, pottery, and crackers. Based on force field analysis, determined the strategy for using operational excellence’s concept, so that we can develop the industrial sector by minimizing productions cost so SMI’s product can compete by the price and efficient production process. • Ayu Permatasari, Prita; Setiawan, Yudi; Nur Khairiah, Rahmi; Mulyana, Dadan 2017-01-01 Indonesia is an archipelago in the tropical climate that has the largest mangrove forest in the world. Based on data from the Ministry of Environment and Forestry, mangrove forest area is estimated about 9 million hectares in 2000. However, this amount is reduced drastically.
Approximately, sixty percent of mangrove forest area in 2006, has been lost, damaged, and changed into ponds, plantation, agriculture area, and settlement. Indragiri Hilir is one of regency in Riau Province which has the high potential diversity of mangrove. Based on interpretation of Landsat 8 satellite imagery in June - July 2013, mangrove forest in Indragiri Hilir reached 100,211.23 hectares. The area of mangrove forest is estimated to decrease, due to land use and land cover change.
Based on land cover change map, mangrove forest area in Sungai Asam Village has increased in 20 years. • Mat Amin, Nakisah; Najmiah Mustaffa, Nurul; Md Arshad, Norlieyana 2004-12-01 Hartmannella sp is one of the free-living amoebae that have the ability to infect animal tissues because it has been found in human's nasal mucosa, dog's bronchial and turkey's intestine. Treatment for diseases inflicted by free-living amoebae is difficult because most of them infect and damage the host's tissues, so preventive measures are better to take rather than to cure the diseases. In this study, water taken from several stations namely Kampung Padang, Kampung Besut, Ibu Bekalan Setiu, Kampung Tasik, Kampung Guntung, Kampung Nyatoh, Kampung Penarik and Kampung Mangkok) along Sungai Setiu, Terengganu was examined for the presence of Hartmannella sp. The results of this study indicated that only Ibu Bekalan Setiu station was found positive to have the amoeba.
Detail results on the water quality and nutrient contents measured in relation to the distribution of the amoeba at Ibu Bekalan Setiu station are presented and discussed. • Eko Prianto 2016-03-01 Full Text Available Penelitian tentang distribusi, kelimpahan dan ukuran larva ikan dilakukan pada bulan Maret, Mei, Juni dan Oktober 2011.
Stasiun pengambilan contoh meliputi Muara Delta Upang (stasiun 1, Muara Sungai Musi (stasiun 2 dan Pulau Payung (stasiun 3. Pengambilan larva pada siang hari menggunakan Bongo net yang berukuran mata jaring 250 µm. Hasil identifikasi diperoleh 13 famili ditinjau menurut musim, pada bulan Mei dan Oktober masing-masing diperoleh 7 famili, dan pada bulan juni sebanyak 3 famili. Kelimpahan larva ikan berkisar antara 9-46 ind/m3 dengan jumlah yang tertinggi (46 ind/m3 pada bulan Mei dan terendah pada bulan Juni (9 ind/m3. Larva ikan dari famili Gobiidae memiliki sebaran yang cukup luas baik spasial maupun temporal. Variasi ukuran larva ikan menurut famili setiap bulannya memiliki variasi ukuran yang hampir sama. Research about the distribution, abundance and size of fish larvae was conducted in March, May, June and October 2011.
Sampling stations encompasses Delta Upang (station 1, Muara Sungai Musi (station 2 and Pulau Payung (station 3. Larvae taken during the daytime using a Bongo net with mesh size of 250 µm. Identification results obtained 13 families based on the season, in May and October respectively 7 families, and in June as many as 3 families.
Abundance of fish larval around 9-46 ind/m3 with the highest number (46 ind/m3 in May and the lowest in June (9 ind/m3. Larvae of Gobiidae family have a large distribution on spatial and temporal. The variation in size of fish larvae by family on each month are the same. • Yohana Lilis Handayani 2005-07-01 Full Text Available ABSTRAK Peningkatan aliran puncak dan volume runoff dari flood hydrograph dapat disebabkan oleh konversi penggunaan lahan. Fenomena ini terjadi di cekungan hulu sungai Ciliwung sebagai daerah konservasi.
DAS ini memiliki peran penting dalam memelihara ketersediaan air di cekungan Ciliwung dan untuk pengendalian banjir di daerah hilir. Berdasarkan data yang dicatat dari 1993 sampai dengan 1996, 14,6% kejadian banjir di daerah hilir disebabkan oleh banjir kiriman. Evaluasi konversi penggunaan lahan di daerah hulu Ciliwung dilakukan dengan membandingkan penggunaan lahan tahun 1989 dan 1998. Optimasi tata guna lahan dilakukan dengan optimasi linier untuk meminimasi nilai koefisien composite runoff.
Pendekatan teknis dan penerapan rekayasa teknik digunakan untuk simulasi penurunan aliran puncak dan volume runoff dari flood hydrograph. Perlakuan ini meliputi terracing dan normalisasi kolam detensi (detention pond. Simulasi dilakukan untuk periode banjir 10 tahunan. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam periode 10 tahun (1989-1998 penggunaan lahan dikonversi secara signifikan.
Konversi ini menyebabkan peningkatan aliran puncak dan volume runoff masing-masing 18,97% dan 18,87%. ABSTRACT The risk of peak flow and runoff volume of a flood hydrograph may be caused by land use conversion. This phenomenon had happened in upstream of Ciliwung basin.
As a conversation area, this catchment has an important role in maintaining the water availability of Ciliwung basin and for flood control in downstream area. Based on the collected flood data recorded from 1993 to 1996, 14.6% of flood events in downstream of Ciliwung basin were caused by delivery flood from upstream area. Evaluation of land use conversion in upstream of Ciliwung basin was carried out by comparing land use in 1989 and in 1998. Land use optimization was done using linear optimization to minimize the value of composite runoff coefficient. Technical approach of engineering treatment was used to • Nisar Ahmad 2015-07-01 Full Text Available The radon activity concentration and toxic elements have been assessed in drinking and irrigated water samples collected from different locations of Sungai Petani, Kedah, Malaysia. The water samples were collected from wells, streams and taps.
A calibrated alpha spectrometer RAD-7 (Model 2890 and Atomic Absorption Spectrometers (Perkin–Elmer, Model AAnalyst 200, Shimadzu, Model AA-700 were used to estimate radon activity concentration and toxic elements, respectively. Maximum average value of radon concentration among the various types of water sources was found 14.7 ± 1.44 Bq/l in well water used for drinking and irrigation and minimum was found 5.37 ± 0.58 Bq/l in tap water used for drinking. Esxi Emulex Driver Version. Contribution of radon in drinking water to indoor air and age dependent associated annual effective doses were calculated from the measured radon concentration and were found less than lower limit of recommended action level. The activity concentrations of Ni >Pb >Cd >As >Cr were found higher for streams water as compared to wells and tap water. Values of radon concentration in well water were found higher than EPA recommended level and lower than WHO action level while the annual effective doses and level of toxic elements in water reported in this study were found lower than recommended level. • Rory A Dow 2012-03-01 Full Text Available Records are presented of Odonata collected in September 2009 from the Sungai Bebar and the surrounding area, in Pekan Forest Reserve, southeastern Pahang, Peninsular Malaysia. A total of 50 species from nine families were collected.
Two of the species listed, Amphicnemis bebar and A. Hoisen, were first discovered during this survey.
Another four previously known species were recorded in mainland Asia for the first time: Elattoneura coomansi, Elattoneura longispina, Brachygonia ophelia and Tyriobapta laidlawi. • R Rachmawatie; Zainul Hidayah; Indah Wahyuni Abida 2009-01-01 Tujuan riset ini adalah untuk meneliti konsentrasi Merkuri ( Hg) dan Cadmium ( Cd) di muara Sungai Porong serta menentukan tingkat pencemaran logam berat di area tersebut. Analisa statistic yang digunakan adalah ANOVA dan analisis regresi yang digunakan untuk menguji hubungan logam berat yang terdeteksi dengan parameter penunjang. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Cd telah melewati batasan normal di area muara. Disamping itu, Merkuri (Hg) tidak terdeteksi. Rata-Rata konsentrasi Cd d.